Pages

Jumat, 07 September 2018

" KEKUATAN BESAR PUKUL 00:00 "


www.terseram.com

         Mungkin ini hanya pemikiranku saja. Entah teori dapat membuktikan kebenarannya atau tidak. Apa ini suatu pertanda atau panggilan?. Mungkin ini perasaanku saja yang membuatku tergugah. Semuanya berawal dari saat aku praktikum biologi ketika kelas 12. Praktikum pembelahan sel namanya. Disaat teman-teman yang lain sudah mendapatkan hasil pengamatan, disitu saya dan beberapa teman sekelas merasa sedih karena kami tidak menemukan yang seharusnya ditemukan. Hingga 4x percobaan aku lalui, setiap sore hingga maghrib  aku terpaku di depan mikroskop. Saat matahari masih sembunyi di peraduannya, sekitar jam setengah enam pagi, aku sudah berangkat ke sekolah dan menuju laboratorium biologi. Hawa dingin yang menyelimuti tak menggoyahkan kemauanku untuk mendapat hasil yang memuaskan seperti teman-teman yang lain. Pada percobaan ini kami diharuskan memotong akar bawang. Pada percobaan yang ke empat ini aku memotong pukul 4 pagi. Alhasil aku dapat menemukan tahapan pembelahan dan mendapat nilai sempurna. Berbeda ketika aku memotong akar pukul 8 pagi. Aku pun bertanya kepada Bu Guru Biologiku mengapa tidak semua siswa bisa menemukan tahapan pembelahan, dan mengapa pemotongan akar pada siang hari justru ada siswa yang menemukan tahapannya. Beliau menjawab hasil terbaik itu pemotongan dilakukan jam 00:00 pada waktu itu sel mengalami pembelahan hebat. Atau bisa juga juga sekitar jam 4 untuk tahapan akhir. Dan mengapa ada yang motong siang-siang ada yang dapat pengamatannya?. Itu karena bejo saja. Karena keingintahuanku tinggi aku mencari literatur di internet dan ternyata yang dikatakan guru biologiku itu benar. Sudah banyak ahli yang membuktikannya. Dari peristiwa itu aku berfikir, sebuah sel yang ukurannya sangat kecil mempunyai kekuatan terbesar untuk melakukan pembelahan pada tepat pukul 00:00 dari situ aku menganalogikan pada jam tersebut terdapat kekuatan besar untuk kita memohon dan berserah diri kepada Allah Swt melalui sholat tahajud. Mungkin tak ada teori yang menguaknya namun ini hanya pemikirannku saja yang membuatku terinspirasi. Begitu pula pada pukul 4 pagi dimana sesi pembelahan selesai. Pada sesi ini juga terdapat kekuatan akhir sel membelah. Sholat shubuh juga memiliki kekuatan besar untuk memohon dan kekuatan itu semakin berkurang seiring naiknya matahari. Dari kedua hal ini aku terispirasi untuk melakukan sholat tahajud dan sholat shubuh tepat diawal waktu. Karena aku percaya ada kekuatan terbesar yang tersembunyi didalamnya. Pembelahan ini bertujuan untuk mengganti jaringan tumbuhan yang rusak. Kekuatan terbesar ini untuk memperbaiki sesuatu yang sudah kurang baik. Maka manfaatkanlah kekuatan besar ini untuk memperbaiki diri ini yang tak luput dari dosa. Maha besar Allah Swt yang memperhatikan makhluk ciptaannya bahkan yang tak kasat mata manusia. Allah Swt tidak pernah tidur. Allah Swt selalu siaga mendengarkan apa saja yang diinginkan hambanya.






Membangun Ikatan Belajar yang Kuat



Belajar????
Bagi sebagian orang belajar merupakan hal yang kita lakukan disekolah dengan membaca berbagai sumber buku. Adapula yang mengasumsikan belajar adalah kegiatan yang membosankan. Namun makna sesungguhnya belajar adalah proses seseorang untuk mengenal sesuatu hal baru yang baru saja ia temukan. Belajar tidak hanya ada didalam kelas, belajar dapat kita lakukan dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Belajar tidak hanya identik dengan membaca buku pelajaran, namun belajar itu meliputi dengan segala hal, bisa melalui mendengarkan, melihat,  praktek dan lain sebagainya. Bosan dalam belajar itu muncul akibat kurangnya kita mengeksplor cara belajar yang lain. 

Membangun ikatan agar kita erat sama yang namanya belajar setiap orang memiliki caranya masing-masing. Nahh, dalam postingan kali ini mimin mau kasih tips cara belajat yang menyenangkan sekaligus cepat dalam memahami suatu materi.

Berikut adalah beberapa cara agar dekat sama yang namanya belajar.

1. Ciptakan suasana kondusif dan tenang.
Kalau mimin pribadi suka belajar ditempat yang tenang. Dengan ketenangan itu otak kita menjadi lebih rileks dan siap untuk memahami berbagai materi. Namun bagi sebagian orang adapula tipe belajar ditempat yang cenderung ramai dan bising. 

2. Pastikan Anda berada didalam suhu ruangan yang pas.
Suhu ruangan yang panas akan membuat semangat untuk belajar semakin menurun dan menciptakan perasaaan malas. Suhu ruangan yang panas membuat otak kita susah untuk berkonsentrasi. Sehingga belajarlah di tempat yang memiliki suhu dingin misalkan ac atau kipas angin atau berada di luar ruangan.

3. Mendengarkan musik.
Rasa kantuk ketika hendak belajar terkadang sering muncul. Dengan memutar lagu kesukaan kita maka rasa kantuk itu akan hikang dengan sendirinya. Namun ingat jangan memutar lagu yang memiliki warna musik melo atau slow yang justru membuat kita semakin mengantuk. Perbanyaklah minum air putih agar pasokan oksigen ke otak semakin bertambah sehingga rasa kantuk juga akan hilang.

4. Variasi belajar.
Variasikan cara belajar Anda dengan kegiatan yang tidak monoton. Misalkan cobalah praktikum, mengamati, berdiskusi, belajar kelompok dan masih banyak lagi.

5. Memahami dengan lagu atau jembatan keledai.
Terkadang beberapa materi susah untuk dipahami. Ingat jangan mengahafal tetapi memahami. Cobalah rangkai kata dalam materi yang sedang dipelajari dengan membuat sebuah lagu. Niscaya dengan lagu yang kita pelajari akan ingat selamanya. Bisa juga dengan merangkai sebuah bahasan dengan menggunakan rangkaian kata-kata atau biasa disebut jembatan keledai.


Nah, itulah beberapa cara meningkatkan ikatan kita dengan belajar. Dengan niat, doa dan diiringi dengan usaha niscaya kegiatan kita akan selalu berjalan lancar tanpa suatu hambatan jika memang itu berdampak positif dan memiliki banyak manfaat. Jadi kenalilah tipe dirimu masing-masing, cara belajar mana yang cocok untuk kepribadian masing-masing.


Selamat mencoba.






Kamis, 06 September 2018

Resensi Buku

Berekspresi dengan Sebuah Lensa


 Identitas Buku

Judul Buku                  : Jurus Memotret Objek Bergerak
Pengarang Buku          : Atok Sugiyarto
Penerbit Buku              :PT Gramedia Pustaka Utama
Kota Terbit                  : Jakarta
Tahun Terbit                : 2006
Tebal Buku                  : 87 halaman


Resensi
   Buku karangan Atok Sugiyarto ini menyajikan tentang cara-cara dan langkah-langkah yang digunakan untuk membidik sebuah objek fotografi terutama pada sebuah objek bergerak. Semuanya dikupas secara tuntas oleh sang pengarang pada buku ini. Di dalam buku ini mengupas bagaimana cara mendapatkan gambar dengan sebuah arti yang luar biasa. Setiap gambar akan mempunyai sebuah arti nilai seni apabila didapatkan dengan sebuah teknik khusus. Berbagai teknik tersebut diantaranya ada foto panning, foto zooming, foto flashing, foto filtering dan lain sebagainya. 
   Setiap objek bergerak memiliki teknik pengambilan foto yang berbeda-beda, sehingga diperlukan keahlian khusus dalam pengoperasian kamera agar mendapatkan hasil bidikan gambar yang diinginkan. Dalam buku ini juga disajikan cara-cara menggunakan kamera atau setting kamera terutama pada kamera berjenis DSLR, mulai dari pengaturan pencahayaan, pengaturan kecepatan rana ( pembidik), tata pencahayaan yang tepat, fokus kamera, dan lain sebagainya. Saat ini dimana teknologi semakin canggih, mahir dalam pengoperasian kamera saja belum cukup. Foto perlu yang namanya proses editing. Tidak semua orang bisa melakukan proses editing ini, sehingga dalam buku ini disajikan pula cara-cara editing yang baik dan benar tanpa mengurangi sebuah arti dari foto itu sendiri. Pemilihan lensa kamera juga menjadi andalan para fotografer untuk memaksimalkan hasil bidikan. Penggunaan lensa harus sesuai dengan objek yang akan diambil gambarnya, misalkan untuk pengambilan objek jarak jauh sudah pasti kita menggunakan lensa berjenis tele bukan lensa makro atau wide. Dalam buku ini tidak hanya membahas cara membidik objek bergerak manusia saja namun juga hewan, dan peristiwa alam yang terjadi di sekitar kita.  
   Buku ini sangat banyak menyajikan langkah pengambilan gambar dengan objek bergerak. Selain itu dengan adanya contoh foto nyata dari setiap bab yang dibahas dalam buku ini menjadikan buku ini semakin menarik untuk dibaca. Terlebih lagi foto-foto yang disajikan adalah foto asli dari pengarang, sehingga dapat kita ketahui bahwa pengarang memang mempunyai keahlian dibidang fotografi terutama fotografi objek bergerak yang sangat sulit proses pengambilan gambarnya. Penggunaan kertas dalam buku ini juga sangat bagus, tebal dan sangat cocok untuk menampilkan foto. Penggunaan printer yang bagus juga membuat foto dalam buku ini tampak nayata dan indah. Namun dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan buku ini juga memiliki berbagai kekurangan diantaranya di dalam buku ini hanya sebatas membahas cara mengambilan gambar dengan menggunakan kamera DSLR. Pemaparan proses editing hanya sebatas cropping atau memotong foto. Selain itu pada bab setting kamera tidak terdapat gambar penjelas. Dalam contoh foto banyak menampilkan objek di air atau tempat basah, namun pengarang tidak memaparkan bagaimana cara mengambil foto di tempat yang basah, mengingat kamera tidak boleh terkena air. Terlepas dengan berbagai kekurangan tersebut buku ini sangat cocok untuk dibaca oleh semua kalangan terlebih bagi yang sangat menyukai dunia fotografi khususnya fotografi objek bergerak.